Bagi Anda sekalian yang pernah melakukan perjalanan darat dari Kota Makassar ke
Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, maka pasti melewati sebuah terowongan
batu yang disebut Sumpang Labbu. Jalan poros sepanjang 176 kilometer
yang menghubungkan Kota Makassar dengan Kabupaten Bone ini dahulunya
dibangun oleh kolonial Belanda.
Terowongan ini dibangun konon
demi menghindari serangan pasukan Kerajaan Gowa yang tak terima dengan
perjanjian Bongaya dan melakukan gerilya di pegunungan bagian selatan
pulau ini. Perjalanan panjang yang melelahkan dengan meliputi tikungan
tajam dan pendakian dengan jurang dalam membuat pengguna jalan jenuh di
atas kendaraan. Namun setelah sampai di Desa Liliriawang Kecamatan
Bengo Kabupaten Bone, maka pengguna jalan akan disuguhi sebuah
terowongan dengan pemandangan indah dengan panorama pegunungan.
Sumpang
Labbu. Demikian warga setempat menyebutkan terowongan yang terbuat dari
batu cadas ini. Sumpang Labbu berarti Jalan Berdebu dulunya disebut
Batu Goroe atau Batu Massebboe berarti Batu Berlubang.
Proses
pembuatan terowongan ini menurut sejumlah warga setempat dilakukan
dengan cara dipahat oleh ribuan warga lokal yang dipekerjakan secara
paksa oleh pejajah Belanda. Tak ayal, pengerjaan akses yang kini menjadi
kalur transprovinsi ini pun memakan ribuan korban jiwa. Hal itu
diungkapkan Anwar, Kepala Kecamatan Bengo yang ditemui Kompas.com.
Seiring
dengan perkembangan zaman, terowongan ini pun banyak disinggahi oleh
para pengguna jalan. Terowongan sepanjang delapan meter dengan lebar
lima meter itu, saat ini menjadi tempat primadona bagi pengguna jalan
yang lelah menempuh perjalanan panjang yang melelahkan. Apalagi, saat
ini telah dibangun sarana peristirahatan tepat di atas terowongan. dari
titik itu, warga dapat menyaksikan pemandangan pegunungan yang hijau,
serta kesejukan udara yang menggoda warga untuk terlelap di siang hari.
" Pokoknya kalau anda sudah duduk di atas, pasti ngantuk sekali dah karena sejuk
sekali anginnya,"
Sumber: Berbagai Sumber.
Senin, 12 November 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar